Mediatha.Com,Mamuju,Sulbar—Calon Gubernur Sulawesi Barat nomor urut 3, Suhardi Duka (SDK), dalam kampanye terbatasnya di Desa Kalonding, Kecamatan Sampaga, pada Jumat (11/10), mengadakan diskusi dengan masyarakat terkait kondisi infrastruktur di Kabupaten Mamuju.
Diskusi ini menyoroti kendala pembangunan yang dialami selama kepemimpinan Sutinah Suhardi sebagai Bupati Mamuju.
SDK, yang pernah menjabat Bupati Mamuju selama dua periode, mengungkapkan keprihatinannya terhadap alokasi anggaran pembangunan infrastruktur yang minim dari Pemerintah Provinsi Sulbar untuk Mamuju.
Ia menyebut, kondisi APBD Mamuju terbatas, sehingga perlu fokus pada pembangunan kebutuhan dasar.
“Saya melihat struktur APBD, sampai hati provinsi tidak mengalokasikan anggaran infrastruktur untuk Kabupaten Mamuju. Saya sarankan untuk bangun dan perbaiki yang dasar-dasarnya dulu. Alhamdulillah, sektor pendidikan dan kesehatan sudah berjalan baik,” jelas SDK.
SDK juga menekankan bahwa Pemerintah Provinsi harus berperan aktif di setiap kabupaten, tidak hanya di satu wilayah. Anggota DPR RI 2019-2024 itu mengingatkan pentingnya pemerataan pembangunan, apalagi Sulbar sebagai penghasil kakao terbesar masih memiliki tingkat kemiskinan yang rendah.
“Tanggung jawab Gubernur bukan hanya di satu wilayah. Kita harus malu sebagai salah satu provinsi penghasil kakao terbesar, tetapi tingkat kemiskinannya masih rendah,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Sutinah Suhardi, calon petahana Bupati Mamuju, juga membahas tantangan pembangunan infrastruktur saat kampanye terbatasnya di Lingkungan Kasiwa Tengah, Kelurahan Binanga, Mamuju, pada hari yang sama.
Ia mengakui bahwa berbagai kendala, termasuk pandemi COVID-19 dan gempa bumi pada awal masa pemerintahannya, menghambat pembangunan infrastruktur.
“Kita tidak menyangka akan terkena bencana. Sehingga di masa pemerintahan saya, yang mestinya kita membangun, terkendala karena gempa bumi,” ujar Sutinah, merujuk pada gempa M6,2 yang melanda Mamuju pada Januari 2021, hanya sebulan sebelum ia dilantik.
Akibat gempa tersebut, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Mamuju menurun drastis, dari awalnya 100 miliar rupiah menjadi hanya 35 miliar rupiah. Namun, Sutinah mengatakan bahwa ia tetap fokus membenahi sektor pendidikan dan kesehatan meskipun anggaran terbatas.
Dengan kerja keras, Sutinah mengklaim telah berhasil memulihkan perekonomian daerah.
“Alhamdulillah, sekarang PAD kita sudah kembali normal di angka 105 miliar rupiah,” ujarnya, disambut tepuk tangan dari para peserta kampanye.
Sutinah berjanji, jika terpilih kembali sebagai Bupati Mamuju, ia akan melanjutkan program-program yang sempat tertunda karena bencana.
“Kita akan lanjutkan program yang terkendala sebelumnya, demi membangun Mamuju yang lebih baik,” pungkasnya.(*)