Wagub Salim S. Mengga Tegaskan Komitmen: Pembangunan Fisik Harus Sejalan dengan Moral

oleh
oleh

Mediatha..Com,Polman—Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S. Mengga, menegaskan komitmennya bersama Gubernur Sulbar Suhardi Duka untuk terus memperjuangkan peningkatan infrastruktur serta pengembangan pendidikan keagamaan di Kabupaten Polewali Mandar.

Hal itu disampaikan Salim saat menghadiri peresmian Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Haq Dakka, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar, Senin 3 November 2025.

Dalam sambutannya, Salim S. Mengga memaparkan sejumlah langkah yang telah ia tempuh, mulai dari memperjuangkan anggaran pembangunan pesantren hingga fasilitas pertanian dan pengairan di Jakarta baru-baru ini.

“Di BAZNAS banyak bantuan, mulai dari bedah rumah untuk warga miskin sampai beasiswa S1, S2, dan S3. Saya juga minta dan Alhamdulillah dikabulkan,” ungkapnya.

Wagub Salim juga menjelaskan bahwa dirinya telah menjalin komunikasi dengan Ketua BAZNAS Nasional untuk menyalurkan berbagai program bantuan sosial dan pendidikan bagi masyarakat Sulbar.

Selain itu, ia menyebut telah bertemu sejumlah pejabat di tingkat pusat guna memperjuangkan program strategis untuk masyarakat Sulbar, termasuk bantuan pertanian dan pengembangan sumber daya lokal.

“Saya sudah bertemu Menteri Pertanian, meminta bantuan bibit padi, traktor, dan rehabilitasi laboratorium kesehatan hewan. Karena itu semua bisa menjadi sumber PAD dan manfaat langsung bagi masyarakat,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Salim juga menyoroti pentingnya tata kelola investasi yang bersih dan profesional di daerah.

“Kalau investor datang, jangan belum bekerja sudah dimintai macam-macam. Itu membuat mereka enggan datang. Saya sudah bilang, tidak boleh ada perantara, harus langsung ke pemerintah daerah supaya rakyat yang menikmati manfaatnya,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa efisiensi anggaran di pemerintah pusat bukan berarti ketiadaan dana, melainkan bentuk pengawasan agar daerah lebih kreatif menggali potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Jadi jangan putus asa. Di pusat itu banyak anggaran, asal kita bisa tunjukkan program yang benar dan transparan,” katanya.

Tak hanya berbicara soal pembangunan, Wagub Salim juga menekankan pentingnya etika beragama dan keikhlasan dalam bekerja. Ia menolak tawaran perjalanan ibadah haji dengan fasilitas negara.

“Saya bilang, haji itu untuk yang mampu. Jangan haji atas biaya dinas. Saya tidak mau jadi haji Abidin,” ujarnya sambil tersenyum.

Di akhir sambutannya, Salim S. Mengga berharap ke depan pendamping jamaah haji berasal dari para ustaz, guru agama, dan imam masjid, bukan hanya dari kalangan pejabat.

“Biar para tokoh agama yang mendampingi jamaah, supaya makna ibadahnya lebih terasa,” tutup Wagub Sulbar. (Rls)