TP-PKK Sulbar Luncurkan Program Bantuan Pangan Bergizi di Kalumpang untuk Tekan Stunting

oleh
oleh

Mediatha.Com,Mamuju—Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Sulbar terus memperkuat langkah nyata dalam upaya penanganan stunting.

Salah satunya melalui Launching dan Penyerahan Bantuan Makanan Bergizi bagi kelompok rawan pangan dan gizi di Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, akhir pekan lalu

Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah daerah dan TP-PKK untuk memastikan keluarga, khususnya ibu hamil dan anak balita, memperoleh asupan gizi yang cukup dan seimbang.

Apalagi, ini menindaklanjuti arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga.

Dalam sambutannya, Ketua TP-PKK Sulbar, Harsinah Suhardi menegaskan, kondisi gizi masyarakat Sulbar masih menghadapi tantangan serius. Berdasarkan data terbaru tahun 2024, prevalensi stunting di Sulbar mencapai 35,4 persen, meningkat 5,1 persen dari tahun sebelumnya, jauh di atas rata-rata nasional.

“Khusus di Kabupaten Mamuju, prevalensi stunting bahkan mencapai 38,7 persen, meningkat 5,9 persen dalam setahun terakhir. Angka ini adalah peringatan keras bagi kita semua,” ujar Harsinah Suhardi.

Ia menekankan, stunting bukan sekadar persoalan tinggi badan anak, tetapi ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia dan masa depan generasi penerus bangsa. Karena itu, diperlukan langkah cepat dan terkoordinasi lintas sektor untuk mengatasinya.

Lebih lanjut, Harsinah Suhardi menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi, terutama dari sumber protein hewani, guna memperbaiki status gizi kelompok rawan pangan dan meningkatkan ketahanan keluarga.

“Pembangunan manusia harus dimulai dari pemenuhan kebutuhan gizi. Tubuh yang sehat akan melahirkan pikiran yang cerdas, semangat yang tinggi, dan karakter yang kuat,” tuturnya.

Ia juga mengingatkan, Kecamatan Kalumpang termasuk wilayah yang tergolong rawan pangan, sehingga kegiatan ini memiliki nilai strategis untuk menguatkan kolaborasi antara pemerintah, PKK, dan masyarakat.

Sebagai Ketua TP-PKK Sulbar, Harsinah Suhardi mengajak seluruh kader PKK di semua tingkatan untuk menjadi penggerak utama dalam pendampingan keluarga berisiko stunting. Beberapa langkah yang ditekankan antara lain:

– Mendata dan mendampingi keluarga yang berisiko gizi buruk atau stunting,
– Memberikan edukasi gizi seimbang melalui posyandu dan dasawisma,
– Mengajarkan pengolahan bahan pangan lokal bergizi,
– Menggerakkan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L)
– Menanamkan budaya hemat pangan serta anti-sisa makanan di keluarga dan sekolah

“Dalam melaksanakan tugas ini, TP-PKK tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan kerja sama lintas sektor — mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pendidikan, hingga pihak swasta dan perguruan tinggi,” jelas Harsinah Suhardi.

Menurut Harsinah Suhardi, sinergi antara lembaga dan masyarakat merupakan kunci keberhasilan membangun Sulawesi Barat yang sehat, bergizi, dan berdaya saing.

Ia menutup sambutannya dengan pesan inspiratif, bahwa kegiatan ini bukan sekadar penyerahan bantuan, melainkan gerakan moral dan sosial untuk membangun kesadaran bersama.

“Perempuan Hebat, Keluarga Sehat. Bersama PKK, kita wujudkan Generasi Bergizi dan Sehat menuju Sulbar Maju dan Sejahtera,” pungkasnya.(rls)