Raja Gowa Yang Ke 38 Angkat Bicara Terkait Makam I Fatimah Daeng Kontu di Mempawa Kalbar

oleh
oleh

Mediatha.Com, Gowa, Sulsel–Raja Gowa Ke -38 Andi Kumala Idjo Dg Sila Karaeng Lembang Parang angkat bicara terkait polemik salah satu Situs Sejarah Makam I FATIMAH DAENGTA KONTU dikabupaten Mempawah disela-sela kunjungannya menghadiri Dialog Budaya yang diselenggarakan oleh Kerukunan keluarga Gallarrang Pattallassang Kamis 20 Mei 2021 dipattallasaang Kab.Gowa Provinsi Sulawesi Selatan.

Pada kesempatan ini saya menyampaikan kepada seluruh kerabat dan keluarga besar Kerajaan Gowa serta Masyarakat diseluruh Nusantara bahwa adanya berita yang mengatakan lokasi makam salah satu Putri dari Pahlawan Nasional dan Raja Gowa ke-16 I MALLOMBASSI DG MATTAWANG KARAENG BONTO MANGNGAPE SULTAN HASANUDDIN yang bernama I FATIMAH DAENGTA KONTU KARAENG CAMPAGAYA telah terjadi suatu polemik kepemilikan tanah diatas lahan salah satu situs sejarah makam tersebut.

Setelah beredar issu itu saya langsung berkomunikasi dengan Kesultanan Mempawah Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim bergelar Panembahan XIII agar kiranya persoalan ini segera dicarikan jalan keluar dan Syukur Alhamdulillah pihak dari Kesultanan mempawah merespon dengan baik dan pada hari itu pula menggelar pertemuan dengan pihak terkait dalam hal ini pemerintah daerah kabupaten mempawah.

Perlu saya sampaikan bahwa hasil dari pertemuan tersebut antara lainnya :

1. Pada hari Selasa pekan depan tanggal 25 Mei 2021, akan dilakukan pertemuan dengan Pemilik Tanah.
2. Pada hari Kamis 27 Mei 2021 akan dipasang Plang Papan pengumuman pada lokasi Makam I Fatimah Daengta Kontu sebagai Makam yang masuk dalam situs cagar Budaya.
3. Pada lokasi makam beliau akan dibuatkan jalan akses khusus ke lokasi tersebut.
4. Papan Plang Pengumuman yang rencananya akan dipasang oleh Dinas Parawisata Pemkab. Mempawah Kalbar akan disaksikan oleh kerabat Kerajaan Mempawah.

Demikian yang saya sampaikan kepada seluruh kerabat dan pihak-pihak yang terkait menyikapi hal tersebut.ujar Raja Gowa.

Perlu diketahui isu polemik lahan salah satu situs sejarah Makam I FATIMAH DAENGTA KONTU KARAENG CAMPAGAYA beredar dan viral baik dimedia sosial maupun media cetak bahkan gambar foto makam tersebut sangat memprihatinkan.

Yang lebih menarik disimak adalah adanya terpajang papan pengumuman dari pemilik tanah melarang segala aktivitas diatas lokasi makam dan sekitarnya.

Sampai berita ini diterbitkan belum ada yang mengetahui siapa pemilik lahan tersebut.

Sekilas sejarah I Fatimah Daengta Kontu sebelum menginjakkan kakinya ditanah kerajaan mempawah beliau adalah panglima pasukan Balira yaitu pasukan wanita kerajaan Gowa yang ikut berperang melawan VOC bersama ayahandanya Sultan Hasanuddin.

Pasca perjanjian bungayya I Fatimah Daengta Kontu bersama ribuan pengikutnya pergi meninggalkan tanah kelahirannya dan menuju salah satu pulau dikalimantan yaitu mempawah turut serta pula dalam pendaratan selain ribuan pasukan adalah suami dari I Fatimah Daengta Kontu yaitu Daeng Talibe yang makamnya juga terdapat di Desa Sui Bakau Kecil

Singkat cerita Suami Istri ini merupakan Panglima Perang Kerajaan Mempawah, dimana khusus kepada I Fatimah Daengta Kontu Karaeng Campagaya ditugaskan menjaga wilayah perairan Kerajaan Mempawah yang dipusatkan didaerah Pulau Temajo dan tugas ini dijalankannya dengan baik dan penuh tanggung jawab sampai beliau meninggal dunia dan dimakamkan di Pulau Temajo berdampingan dengan makam kerabatnya yg lain yang juga dimakamkan di Pulau Temajo yaitu Karaeng Matoa.

Laporan: Andi Arfan. A. Idjo