Mediatha.Com,Mamuju— Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulawesi Barat hadir sebagai narasumber dalam program podcast LPP RRI Mamuju dengan tema “Penguatan Wawasan Kebangsaan untuk Menghadapi Tantangan IRET”.
Kesbangpol Sulbar diwakili oleh Rakhmat, Analis Kebijakan Ahli Muda pada Bidang Kewaspadaan Nasional, yang memaparkan urgensi penguatan wawasan kebangsaan sebagai langkah strategis dalam menghadapi ancaman ideologis yang semakin kompleks.
Dalam pemaparannya, Rakhmat menegaskan bahwa ancaman Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme (IRET) merupakan tantangan serius yang berpotensi mengganggu stabilitas sosial, merusak tatanan kehidupan berbangsa, serta mengancam integrasi nasional.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat karakter kebangsaan guna mencegah berkembangnya paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
Secara terpisah, Plt. Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Barat, Sunusi, menyampaikan apresiasi kepada RRI Mamuju atas inisiatif menyelenggarakan podcast edukatif yang melibatkan Kesbangpol Sulbar dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Barat.
Sunusi menilai bahwa ruang dialog seperti ini sangat penting untuk meningkatkan literasi kebangsaan masyarakat serta memperluas pemahaman mengenai ancaman IRET di daerah. Ia menambahkan bahwa kolaborasi antara lembaga penyiaran, pemerintah daerah, dan FKPT merupakan contoh nyata sinergi multipihak dalam upaya pencegahan dini dan penguatan ketahanan wilayah dari berbagai ancaman yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kegiatan podcast ini diharapkan menjadi sarana edukasi publik yang efektif sekaligus mendorong kesadaran kolektif untuk menjaga persatuan, toleransi, dan kerukunan di Provinsi Sulawesi Barat sesuai amanah Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK) dan Wagub Salim S Mengga.
Dalam pernyataan penutupnya, Rakhmat menyampaikan, “Mengapa kita harus merawat bangsa ini? Karena bangsa Indonesia adalah rahmat yang dianugerahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk senantiasa bersyukur karena kita masih berada dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagaimana firman-Nya, barang siapa tidak mensyukuri nikmat-Ku, maka azab-Ku akan lebih pedih. Atas dasar itu, mari kita terus bersyukur dengan merawat, menjaga, dan memelihara bangsa ini sebagai bentuk melanjutkan perjuangan para pendiri bangsa dan pahlawan yang telah mendahului kita.”
(Rls)

