Hajrul Malik Penutup Orasi Politiknya Menyebut Ada 3 Ciri Pemimpin Pemikul Beban

oleh
oleh

Mediatha.Com,Mamuju,Sulbar—7 Oktober 2024 – Dalam kampanye terbatas pasangan Suhardi Duka (SDK) dan Salim Mengga (JSM) di Kecamatan Sarjo, Kabupaten Pasangkayu, Hajrul Malik, Ketua DPW Partai Gelora Sulawesi Barat, menyampaikan orasi politik bertema “Tiga Ciri Pemimpin Pemikul Beban.” Di hadapan masyarakat yang antusias, Hajrul menekankan pentingnya memilih pemimpin yang mampu menghadapi berbagai tantangan dan membawa perubahan positif bagi Sulawesi Barat.

1. Sense of Crisis: Mampu Memahami Krisis dan Menghadapinya dengan Bijak

Hajrul Malik menekankan bahwa pemimpin yang ideal harus memiliki sense of crisis, yaitu kemampuan untuk merespon krisis global dan nasional dengan cepat dan tepat. Ia menjelaskan bahwa saat ini dunia menghadapi berbagai krisis, mulai dari ketidakstabilan ekonomi global hingga perubahan iklim. Sementara di tingkat nasional, inflasi dan ketimpangan ekonomi menjadi masalah yang mendesak. Pemimpin yang peka terhadap krisis akan mampu memahami kebutuhan masyarakat Sulawesi Barat, seperti tantangan di sektor pertanian yang terancam oleh cuaca ekstrem atau akses pendidikan yang masih terbatas.

“Pemimpin yang memiliki sense of crisis akan bertindak cepat dan tepat dalam menghadapi setiap ancaman, sehingga kita semua, masyarakat Mandar, dapat merasa aman dan sejahtera,” ujar Hajrul.

2. Solidarity Maker: Mampu Menyatukan Berbagai Kalangan

Dalam orasinya, Hajrul juga menekankan pentingnya pemimpin yang mampu membangun solidaritas di tengah situasi sosial dan politik yang seringkali memecah belah. “Kita melihat bagaimana situasi kita seringkali terpecah, baik karena perbedaan pandangan politik maupun budaya,” katanya. Oleh karena itu, menurut Hajrul, pemimpin yang dibutuhkan adalah mereka yang mampu menyatukan berbagai tokoh di Sulawesi Barat, termasuk tokoh adat, agama, dan politik, untuk bekerja bersama demi kepentingan masyarakat.

“Politik seharusnya menjadi alat pemersatu, bukan alat untuk memecah belah. SDK dan JSM memiliki visi untuk membangun Sulawesi Barat dengan semangat persatuan, dan itu yang harus kita dukung,” tegas Hajrul di hadapan massa.

3. Solutif: Selalu Menemukan Solusi, Bukan Terpaku pada Masalah

Hajrul Malik juga menggarisbawahi pentingnya pemimpin yang solutif, yang mampu menghadirkan solusi konkret bagi masalah-masalah yang dihadapi masyarakat Sulawesi Barat. Ia mencontohkan bahwa sektor pertanian, pendidikan, dan pemberdayaan desa adalah bidang-bidang yang memerlukan perhatian serius. Pemimpin yang solutif, seperti SDK dan JSM, akan berkomitmen untuk menyediakan alat pertanian modern, memberikan 1.000 beasiswa setiap tahun kepada siswa berprestasi, serta meningkatkan kapasitas kepala desa agar mampu membangun desanya dengan lebih efektif.

“Kita tidak membutuhkan pemimpin yang hanya berbicara tentang masalah tanpa solusi. Kita butuh tindakan nyata, seperti yang ditawarkan SDK dan JSM,” ujarnya mengakhiri orasi.

Hajrul Malik menutup pidatonya dengan mengajak masyarakat Kecamatan Sarjo dan seluruh Pasangkayu untuk mendukung pasangan SDK dan JSM sebagai pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata dan membangun Sulawesi Barat yang lebih sejahtera. “Mari kita bersatu dan memilih pemimpin yang mampu memikul beban demi masa depan yang lebih baik untuk kita semua,” serunya.