Dinkes Sulbar Siap Dukung Introduksi Imunisasi Heksavalen Tahun 2026

oleh
oleh

Mediatha.Com,Depok—Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menghadiri kegiatan Orientasi Teknis dan Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Introduksi Imunisasi Heksavalen, yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI di Wisma Makara Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, pada 29–31 Oktober 2025.

Kegiatan ini merupakan langkah awal pemerintah dalam mempersiapkan pelaksanaan pemberian imunisasi Heksavalen secara nasional pada tahun 2026. Imunisasi Heksavalen merupakan vaksin kombinasi yang melindungi anak dari enam penyakit sekaligus, yaitu difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, Haemophilus influenzae tipe B (Hib), dan polio (IPV).

Langkah ini juga sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat “Maju dan Sejahtera” yang digagas oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, serta mendukung Panca Daya ke-3, yakni membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter melalui peningkatan kualitas pelayanan dasar kesehatan.

Berdasarkan hasil survei UNICEF-Nielsen pada triwulan II tahun 2023, tercatat hampir 38 Persen penolakan imunisasi dikaitkan dengan kekhawatiran terhadap imunisasi ganda. Dengan adanya vaksin kombinasi heksavalen, jumlah suntikan bagi anak akan berkurang, jadwal imunisasi menjadi lebih sederhana, dan kunjungan ke fasilitas kesehatan dapat dioptimalkan.

Komite Imunisasi Nasional (KIN) juga telah merekomendasikan peralihan dari vaksin pentavalen (DPT-HB-Hib) + IPV menjadi vaksin DPT-HB-Hib-IPV (heksavalen). Perubahan ini diyakini akan meningkatkan efisiensi pelaksanaan imunisasi dan memperluas cakupan vaksin IPV hingga setara dengan cakupan DPT-HB-Hib.

Mulai tahun 2025, vaksin Heksavalen akan diujicobakan di sembilan provinsi, termasuk beberapa daerah dengan cakupan imunisasi tinggi dan kesiapan logistik yang memadai. Kemudian, pada tahun 2026, imunisasi Heksavalen akan diperluas secara nasional, termasuk ke Provinsi Sulawesi Barat.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan siap mendukung penuh pelaksanaan introduksi imunisasi heksavalen di Sulawesi Barat.

“Inovasi vaksin kombinasi ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap bagi anak-anak kita. Dengan penyederhanaan jadwal dan pengurangan jumlah suntikan, kami yakin kepercayaan masyarakat terhadap imunisasi akan semakin meningkat,” ujar dr. Nursyamsi.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat berkomitmen memperkuat koordinasi dengan kabupaten, puskesmas, dan tenaga imunisasi agar pelaksanaan imunisasi Heksavalen di tahun 2026 berjalan lancar, aman, dan memberikan perlindungan maksimal bagi seluruh anak Sulawesi Barat. (Rls)