Debat Publik, Pertanyaan Paslon Nomor 2 Terkait Kebencanan dan Lingkungan, SDK – JSM Menjawab Dengan Tuntas

oleh
oleh

Mediatha.Com,Polman,Sulbar—  Debat publik pertama Paslon nomor urut 2, ABM-Arwan bertanya terkait dengan antisipasi terhadap bencana alam dan lingkungan hidup agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Pertanyaan ini disampaikan oleh Arwan kepada Paslon Nomor 3, Dr. H. Suhardi Suka dan Jendral (Purn) Salim S Menghadapi dalam debat Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar yang diselenggarakan KPU Sulbar di Gedung Gadis, Polman, Rabu 30 Oktober 2024 malam.

Menjawab pertanyaan tersebut, Suhardi Duka menyampaikan bahwa Sulbar memang berada dalam jalur cincin gempa. Olehnya itu diperlukan pendidikan dan pemahaman kepada publik bagaimana mengatasi setiap peristiwa.

“Yang perlu dipersiapkan pemahaman, dan dilakukan simulasi sehingga ketika terjadi bencana, mereka tahu cara mengantisipasi dan menyelamatkan diri,” katanya.

Selain itu, SDK menambahkan, infrastruktur kebencanaan juga harus disiapkan. Alat berat misalnya. “Sehingga ketika terjadi bencana akan bisa kita atasi secara secepatnya tidak berlarut-larut yang menyebabkan terjadinya korban yang lain sebagainya,” ungkapnya.

Begitupun dengan petugas yang berkaitan dengan kebencanaan. Dia mengatakan petugas kebencanaan harus dilatih lebih terampil serta didukung dengan peralatan yang memadai.

“Juga pentingnya memiliki pendidikan yang cukup sehingga cara menolong cepat, tepat dan bisa menyelamatkan orang pada setiap bencana,” katanya.

Terkait dengan lingkungan hidup, kerusakan lahan, apalagi yang berada pada wilayah-wilayah yang tingkat kemiringannya tinggi harus dilakukan perbaikan. Katanya ini juga perlu dukungan dari pemerintah pusat termasuk Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

“Kalau yang gundul tentu kita tanam kembali, sedangkan pada wilayah-wilayah yang tingkat kemiringannya tinggi itu juga harus segera dilakukan perbaikan utamanya dalam rangka penanaman supaya lingkungan yang rusak itu kita bisa perbaiki dan bisa pulihkan fungsinya dengan pemulihan fungsi itu bisa kembali menjadi penopang kehidupan berkelanjutan,” pungkasnya.(*)