Mediatha.Com,Mamuju—Data Menyatukan, Aksi Mengentaskan” menjadi semangat baru yang digaungkan dalam Seminar Implementasi Aksi Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan I, yang digelar di Kantor BPSDM Provinsi Sulawesi Barat, Selasa, 4 November 2025.
Dalam forum tersebut, lahir sebuah inovasi strategis bernama DATAKITA (Data Analisis Tanggap Kemiskinan Integrasi Terpadu), gagasan inovatif yang diinisiasi oleh Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bapperida Sulbar, Andi Almah Aliuddin, dengan arahan dan pendampingan dari Pelaksana Harian Kepala Bapperida Sulbar, Muhammad Darwis Damir, mewakili Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana.
Inovasi DATAKITA hadir sebagai jawaban atas tantangan besar dalam penanggulangan kemiskinan di Sulawesi Barat, yang selama ini terkendala oleh terpisahnya data antarinstansi, lemahnya sinergi antar-Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta program-program yang belum terkoordinasi secara optimal.
Melalui platform analisis digital terpadu, DATAKITA mengintegrasikan berbagai sumber data hingga ke tingkat desa, sehingga penetapan lokus prioritas dan perumusan kebijakan dapat dilakukan secara lebih akurat, terukur, dan tepat sasaran.
Dalam paparannya, Andi Almah Aliuddin menjelaskan bahwa inovasi ini bertujuan membangun pusat data kemiskinan terintegrasi yang dapat dijadikan rujukan utama dalam proses perencanaan maupun evaluasi kebijakan pemerintah daerah.
“Dalam jangka pendek, DATAKITA menghasilkan peta digital kemiskinan dan dokumen kesepakatan lokus antara provinsi dan kabupaten. Dalam jangka menengah, analisis lokus ini akan terintegrasi dalam dokumen perencanaan. Dan dalam jangka panjang, diharapkan lahir kebijakan berbasis data terpadu yang lebih adil dan berkelanjutan,” ungkap Almah.
Ia menambahkan, manfaat DATAKITA mencakup beberapa aspek strategis, antara lain; penyediaan data akurat untuk perencanaan berbasis bukti (evidence-based planning), peningkatan efisiensi anggaran dan koordinasi lintas OPD, serta penyelarasan program lintas pemerintah secara sistematis dan berkesinambungan.
Ruang lingkup aksi ini juga mencakup sinkronisasi dan pemutakhiran data DTKS–P3KE, serta fasilitasi penetapan desa atau kelurahan prioritas yang dituangkan dalam dokumen kesepakatan bersama antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
Inovasi ini sekaligus mendukung misi keenam ASTA CITA: “Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” serta misi kedua Panca Daya Gubernur Sulbar, Suhardi Duka bersama Wakil Gubernur Salim S. Mengga, yaitu mempercepat pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Usai seminar, Muhammad Darwis Damir, selaku mentor aksi, menegaskan bahwa melalui inovasi DATAKITA, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat memperkuat komitmennya dalam menjadikan data sebagai dasar utama dalam setiap langkah penanggulangan kemiskinan.
“DATAKITA bukan hanya alat teknokratik, tetapi instrumen keadilan sosial yang menyatukan langkah lintas sektor untuk mengentaskan kemiskinan secara kolektif, sistematis, dan terukur,” ujarnya.
Dengan hadirnya inovasi DATAKITA, Sulawesi Barat menegaskan diri sebagai daerah yang adaptif terhadap perubahan digital dan berkomitmen penuh dalam membangun tata kelola data untuk kesejahteraan masyarakat. (Rls)

